Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai
dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait
dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa
manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran
siswa menjadi konkret dan suasana menjadi kondusif-nyaman dan menyenangkan.
Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan
mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat dan mengembangkan kemampuan
sosialisasi.
Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa
dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi,
penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh),
questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan,
evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa
partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on,
mencoba, mengerjakan), Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis,
konjektur, generalisasi, menemukan),Contructivism (membangun pemahaman sendiri,
mengkonstruksikan konsep-aturan, analisis sintesis), Reflection (reviu,
rangkuman, tindak lanjut), Authentic assessment (penilaian selama proses dan
sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktivitas-usaha siswa,
penilaian fortofolio, penilaian seobjektif-objektifnya dari berbagai aspek
dengan berbagai cara)
Pustaka :
Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Scripta
Cendekia. Banjarmasin. Halaman 132.
Posting Komentar